I.
KONSEP DASAR MEDIS
A.
Pengertian
Retinoblastoma adalah suatu
neoplasma yang berasal dari neuroretina (sel kerucut sel batang) atau sel-sel
yang bersifat ganas. Merupakan tumor ganas intraokuler yang ditemukan pada
anak-anak, terutama pada usia dibawah 5 thn. Tumor ini berasal dari jaringan
retina embrional. Dapat terjadi unilateral (70%) dan bilateral (30%). Sebagian
besar kasus bilateral bersifat herediter yang diwariskan melalui kromosom.
Masa tumor diretina dapat tumbuh
kedalam vitreus (endofitik) dan tumbuh menembus keluar (eksofitik). Pada
beberapa kasus terjadi penyembuhan secara spontan. Sering terjadi perubahan
degenerative, diikuti nekrosis dan klasifikasi. Pada pasien yang selamat
memiliki kemungkinan 50% menurunkan anak dengan retinoblastoma. Pewarisan ke
saudara sebesar 4-7%.
B. Anatomi & Fisiologi
Mata adalah organ penglihatan. Suatu
struktur yang sangat khusus & kompleks, menerima & mengirimkan data ke
korteks serebral. Seluruh lobus otak,lobus oksipital, ditunjukkan khusus untuk
menerjemahkan citra visual. Lebih lanjut lagi, ada 7 saraf otak (SO) memiliki
hubungan dengan mata : untuk penglihatan (SOW), gerakan mata
(SOIII,IV,&VI), reaksi pupil (SOIII); pengangkatan bola mata (SO III) &
penutupan kelopak mata (SO III). Hubungan batang otak memungkinkan koordinasi
gerakan mata.
Bola mata dan struktur yang
berhubungan dilindungi dan dilengkapi dalam tulang berongga bulat di namakan
ORBITA. Bola mata yang menempati bagian kecil dari orbita,dilindungi dan
diatasi oleh lemak yang terletak di belakang bola mata. Saraf dan pembuluh
darah yang mensuplai nutrisi mentransmisi impuls ke otak juga berada dalam
orbita. Melekat dibagian luar bola mata adalah otot yang terorganisasi baik,
dipersarafi oleh SO III, IV & VI. Otot ekstraokuler tersebut bekerja
bersama untuk mengkoordinasi gerakan mata.
Orbita merupakan rongga berpotensi
untuk terkumpulnya cairan, darah & udara karena letak anatominya yang letak
dengan sinus & pembuluh darah, pendesahan komponen lain dari kelengkungan
orbita dapat menyebabkan pergeseran, penekanan atau protrusi bola mata dan
struktur disekitarnya. Meskipun ada perbedaan individual pada mata tiap orang
biasanya ukuran & posisinya mendekati simetris.
- Etiologi
Terjadi
karena penglihatan kedua kromosom dari satu pasang alel dominant protektif yang
berada dalam pita kromosom 13q14. Bisa karena mutasi atau diturunkan.
Penyebabnya adalah tidak terdapatnya gen penekan tumor, yang sifatnya cenderung
diturunkan. Kanker bisa menyerang salah satu mata yang bersifat somatic maupun
kedua mata yang merupakan kelainan yang diturunkan secara autosom dominant.
Kanker bisa menyerang ke kantung mata dan ke otak (melalui saraf penglihatan/
nervus optikus)
- Patofisiologi
Jika
letak tumor di macula dapat terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor yang semakin membesar akan
memperlihatkan gejala leukokoria, tanda-tanda peradangan vitreus yang
menyerupai endoftalmitis. Jika sel-sel tumor terlepas dan masuk ke segmen
anterior mata, akan menyebabkan metastasis dengan invasi tumor melalui nervus
optikus ke otak, sclera ke jaringan orbita dan sinus paranasal, dan metastasis
jauh kesumsum tulang melalui pembuluh darah. Pada fundus terlihat bercak kuning
mengkilat dapat menonjol ke badan kaca. Dipermukaan terdapat neovaskularisasi
dan perdarahan. Warna iris tidak normal. Penyebaran secara limfogen, ke
kelenjar limfe preaurikuler dan submandibula serta secara hematogen ke sumsum
tulang dan visera, terutama hati.
- Manifestasi Klinis
Gejala
retinoblastoma dapat menyerupai penyakit lain di mata. Bila letak tumor di
macula dapat terlihat gejala awal strabismus. Massa tumor yang semakin membesar akan
memperlihatkan gejala leukokoria, tanda-tanda peradangan di vitreus (vitreus
seeding) yang menyerupai endoftalmitis. Bila sel-sel tumor terlepas dan masuk
ke segmen anterior mata, akan menyebabkan glaucoma atau tanda-tanda peradangan
berupa hipopion atau hifema. Pertumbuhan tumor ini dapat menyebabkan metastasis
dengan invasi tumor melalui nervus optikus ke otak, melalui sclera ke jaringan
orbita dan sinus paranasal, dan metastasis jauh ke sumsum tulang melalui
pembuluh darah. Pada fundus terlihat bercak kuning mengkilat, dapat menonjol ke
badan kaca. Di permukaan terdapat neovaskularisasi dan perdarahan. Warna iris
tidak normal. Penyebaran secara limfogen, ke kelenjar limfe preaurikular dan
submandibula, hematogen, ke sumsum tulang dan visera, terutama hati.
- Komplikasi
Komplikasi dari
retinoblastoma adalah :
1.infiltrasi
sel tumor
2.DM
tipe I
G. Pemeriksaan penunjang
Ultrasonografi dan tomografi
computer dilakukan terutama untuk pasien dengan metastasis ke luar, misalnya
dengan gejala proptosis bola mata.
H. Penatalaksanaan
Jika
satu mata yang terserang, pengobatan bergantung pada klasifikasi tumor:
1.
Golongan I dan II
dengan pengobatan local (radiasi, crytherapy, fotokoagulasi laser).
Kadang-kadang di gabung dengan kemoterapi.
2.
Jika tumor besar
(golongan IV dan V) mata harus dienuklesia segera. Mata tidak terkena dilakukan
radiasi sinar X dan kemoterapi.
Pada
tumor intraokuler yang sudah mencapai seluruh vitreus dan visus nol, dilakukan
enukleasi. Jika tumor telah keluar ke bulbuls okuli tetapi masih terbatas di
rongga orbita, dilakukan kombinasi eksenterasi, radioterpi dan kemoterapi.
Klien harus dievaluasi seumur hidup karena 20-90% klien retinoblastoma
bilateral akan menderita tumor ganas primer, terutama osteosarkoma.
II. KONSEP KEPERAWATAN
- Pengkajian
1. Biodata
a. Identitas klien meliputi nama, umur, agama, jenis kelamin, pendidikan, alamat, tanggal masuk rumah sakit, tanggal pengkajian, No register, dan diagnose medis.
b. Identitas orang tua yang terdiri dari : nama ayah dan ibu, usia, pendidikan, pekerjaan/sumber penghasilan, agama, dan alamat.
c. Identitas saudara kandung meliputi nama, usia, jenis kelamin, hubungan dengan klien, dan status kesehatan.
2. Keluhan utama
Keluhan dapat berupa perubahan persepsi penglihatan, demam, kurang nafsu makan, gelisah, cengeng, nyeri pada luka post operasi, terjadi infeksi pada luka post operasi, serta perawatan dan pengobatanlanjutan dari tindakan operasi.
3. Riwayat kesehatan
a. Riwayat kesehatan sekarang
Gejala awal yang muncul pada anak. Bisa berupa bintik putih pada mata tepatnya pada retina, terjadi pembesaran, mata merah dan besar.
b. Riwayat kesehatan masa lalu
Riwayat kesehatan masa lalu berkaitan dengan kemungkinan memakan makanan/minuman yang terkontaminasi, infeksi ditempat lain misal : pernapasan.
c. Riwayat kesehatan keluarga
Berkaitan erat dengan penyakit keturunan dalam keluarga, misalnya ada anggota keluarga yang pernah menderita penyakit sama.
4. Pemberian system
a. Aktivitas
Gejala : kelelahan, malaise, kelemahan, ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas biasanya.
Tanda : kelelahan otot.
Peningkatan kebutuhan tidur, somnolen.
b. Sirkulasi
Gejala : palpitasi
Tanda : takikardi, mur-mur jantung
Kulit, membrane mukosa pucat.
Deficit saraf cranial dan/tanda pendarahan cerebral.
c. Eliminasi
Gejala : diare, nyeri tekan perianal, nyeri.
Darah merah terang pada tissu, feses hitam
Darah pada urine, penurunan keluaran urine.
d. Integritas ego
Gejala : perasaan tak berdaya / tak ada harapan
Tanda : depresi, menarik diri, ansietas, takut, marah, mudah terangsang
Perubahan alam perasaan, kacau.
e. Makanan/cairan
Gejala :kehilangan nafsu makan, anoreksia, muntah
Perubahan rasa/penyimpangan rasa
Tanda : penurunan berat badan
f. Neurosensoris
Gejala : kurang/penurunan koordinasi.
Perubahan alam perasaan, kacau, disorintasi, ukuran konsisten.
Tanda : otot mudah terangsang, aktivitas kejang.
g. Nyeri/ketidaknyamanan
Gejala : nyeri orbita, sakit kepala, nyeri tulang/sendi,nyeri tekan sterna,kram otot
Tanda :perilaku berhati-hati/distraksi,gelisah, focus pada diri sendiri.
h. Pernapasan
Gejala : napas pendek dengan kerja minimal
Tanda : dispnea, takipnea, batuk.
Gemericik , ronki
Penurunan napas bayi
i. Keamanan
Gejala : riwayat infeksi saat ini/dahulu, jatuh
Gangguan penglihatan/kerusakan
Perdarahan spontan tak terkontrol dengan trauma minimal
Tanda : demam, infeksi.
Kemerahan,purpura,perdarahan retina,perdarahan gusi, atau epistaksis.
Pembesaran nodus limfe,limpa,atau hati (sehubungan dengan invasi jaringan)
Papil edema dan eksoftalmus
j. Seksualitas
Gejala : perubahan libido.
Perubahan aliran menstruasi,menoragia
Lipopren
k. Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : riwayat terpajan pada kimiawi missal : benzene, fenilbutazon, dan kloramfeniko (kadar ionisasi radiasi berlebihan, pengobatan kemoterapi sebelumnya, khususnya agen pengkilat.
Gangguan kromosom contoh : sindrom down atau anemia franconi aplastik
1. Gangguan
rasa nyaman nyeri
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Tentukan riwayat nyeri misalnya lokasi nyeri,
frekuensi, durasi, dan intensitas (skala 0-10 ) tindakan penghilangan yang
dilakukan.
Evaluasi, sedari terapi tertentu
misalnya,pembedahan, kemoterapi, radiasi, bioterapi, ajarkan pasien atau
orang terdekat apa yang diharapkan.
Berikan tindakan kenyamanan dasar misal,
reposisiaktivitas hiburan.
Dorong penggunaan keterampilan
manajemen nyeri(misal, teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan
imaginasi,tertawa, music dan sentuhan terapeutik).
Evaluasi penglihatan nyeri/control
nilai aturan pengobatan bila perlu.
Kol: kembangkan rencana manajemen
nyeri dengan pasien dan dokter
Berikan analgesic sesuai indikasi
misal, morfin dan metadon.
|
Informasi memberikan data dasar untuk
mengevaluasi. Kebutuhan intervensi : pengalamn nyeri adalah individual yang
digabungkan dengan baik, respon baik dan emosional.
Ketidaknyamanan rentang masalah adalah umum (nyeri, insis, sakit kepala tergantung
pada prosedur/ agen yang digunakan)
Meningkatkan relaksasi dan membantu
memfokuskan kembali perhatian.
Memungkinkan pasien untuk
berpartisipasi secara aktif untuk meningkatkan rasa Kontrol.
Tujuan adalah control nyeri maksimum
dan pengaruh minimum pada AKS.
Rencana terorganisasi mengembangkan
kesempatan untuk control nyeri pertama dan nyeri kronis.
Komplikasi sering dari kanker meski
setiap individual berbeda.
|
2. Gangguan
presepsi sensori penglihatan
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Tentukan ketajaman penglihatan catat
apakah 1 atau ke-2 mata terlibat
Orientasikan pasien terhadap
lingkungan, staff, orang lain dilingkungannya.
Letakkan barang yang dibutuhkan/posisi
bel pemanggil dalam jangkauan.
Dorong menekspresikan perasaan tentang
kehilangan/ kemungkinan kehilangan pengluhatan
Lakukan tindakan untuk membantu pasien
untuk menangani keterbatasan penglihatan cth, atur perabot/ mainan, perbaiki
sinar suram dan masalah penglihatan malam.
Kol : siapkan intervensi bedah sesuai
indikasi, enkulasi.
Pelaksanaan krioterapi, fotokoagulasi
leser atau kombinasi sitostatik.
|
Kebutuhan individu dan pilihan
intervensi bervariasi sebab kehilangan penglihatan terjadi lambat dan
progresif.
Memberikan peningkatan kenyamanan dan
kekeluargaan serta menurunkan cemas.
Memungkinkan pasien melihat objek
lebih mudan dan memudahkan panggilan untuk pertolongan bila diperlukan.
Sementara intervensi dini mencegah
kebutuhan, pasien menghadapi kemungkinan atau mengalami kehilangan
penglihatan sebagian atau total. Meskipun kehilangan penglihatan telah
terjadi dan tak dapat diperbaiki, kehilangan lanjut dapat di cegah.
Menurunkan bahaya keamanan sehubungan
dengan perubahan lapang pandang/kehilangan penglihatan dan akomodasi pupil
terhadap sinar lingkungan.
Pengangkatan bola mata dilakukan
apabila tumor telah mencapai seluruh vitreous atau visus 0, dilakukan untuk
mencegah tumor bermetastasis lebih jauh.
Dilakukan apabila tumor masih
intraokuler, untuk mencegah pertumbuhan tumor akan mempertahankan visus.
|
3. Gangguan
rasa aman cemas
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
|
Kaji tingkat
ansietas, derajat pengalaman nyeri/timbulnya gejala tiba-tiba dan kondisi
pengetahuan saat itu.
Berikan informasi
akuran dan jujur, diskusikan dengan keluarga bahwa pengawasan dan pengobatan
dapat mencegah kehilangan pengkihatan tambahan.
Dorong pasien untuk
mengakui dan mengekspresikan perasaan.
Identifikasi
sumber/orang yang menolong.
|
Factor
ini mempengaruhi presepsi pasien terhadap ancaman diri dan potensi ansietas.
Menurunkan
ansietas sehubungan dengan ketidaktahuan/harapan yang akan dating dan
memberikan dasar fakta untuk membuat pilihan informasi tentang pengobatan.
Memberikan
kesempatan kepada pasien menerima situasi nyata, mengklarifikasi salah
konsepsi dan pemecahan masalah.
Memberikan
keyakinan bahwa pasien tidak sendiri dalam menghadapi masalah.
|
4. Resiko tinggi terhadap cidera
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
|
Orientasikan pasien
terhadap lingkungan, staf, dan oranglain yang ada di areanya
Anjurkan keluarga
memberikan mainan yang aman(tidak pecah) dan pertahankan pagar tempat tidur
Arahkan semua alat
mainan yang dibutuhkan klien pada tempat sentral pandangan klien, dan mudah
untuk dijangkau
Kol : pemberian
analgesic,cth, acethaminophen(tyenol), empirin, dengan kodein.
|
Memberi peningkatan kenyamanan,
memudahkan adaptasi terhadap lingkunagannya dan mengetahui tempat untuk
meminta bantuan pada saat membutuhkan.
Menurunkan resiko memecahkan mainan
dan jatuh dari tempat tidur.
Memfokuskan lapang pandang dan
mencegah cedera pada saat berusaha untuk menjangkau mainan.
Digunakan untuk mengatasi
ketidaknyamanan , meningkatkan istirahat dan mencegah gelisah.
|
5. Kurangnya
pengetahuan keluarga.
NO
|
INTERVENSI
|
RASIONAL
|
1
2
3
4
|
Beri penjelasan tentang kondisi, pasien,
prognosis, dan pengobatannya.
Tekanan pentingnya evaluasi rutin.
Diskusikan pada keluarga tentang pentingnya
menghindari/mengurangi situasi pencetus stress.
Ajarkan cara mengatasi nyeri dengan teknik
relaksasi, tertawa. Music. Dan sentuhan terapeutik.
|
Meningkatkan pemahaman dan meningkatkan kerjasama
dalam pemberian tindakan.
Pengawasan periodik menurunkan resiko komplikasi
serius.
Stress dapat menambah ketegangan pada mata dan
memperburuk keadaannya.
Dapat mengurangi nyeri apabila nyeri pada klien
timbul.
|
0 komentar:
Posting Komentar